AZIMAT DIRI

...aku datang untuk pergi...LANTAS...aku tidak rasa mulia bila dipuji dan aku tidak rasa hina bila dikeji...KERANA...aku sudah tidak peduli manusiawi...yang ku cari hanya redho Ilahi...

Saturday, November 7, 2009

semut vs lalat

Terlihat beberapa ekor lalat terbang berpesta diatas
sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika
anak pemilik rumah tersebut keluar dan tidak menutup
kembali pintu rumah kemudian nampak seekor lalat
bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat terus
menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan
lazat “Saya bosan dengan sampah-sampah itu, inilah
masanya menikmati makanan segar” katanya.

Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan
terbang menuju ke arah pintu yang dia masuk, ternyata
pintu kaca itu telah tertutup rapat. Si lalat itu
hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya
yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar
dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali
melompat dan menerajang kaca itu, dengan tak kenal
menyerah si lalat terus mencuba untuk keluar dari
pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari
atas ke bawah dan dari kiri ke kanan demikian terus
dan terus berulang-ulang. Hari makin petang si lalat
itu nampak keletihan dan kelaparan dan esok paginya
nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu terlihat sekumpulan semut
merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk
mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak
berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan
beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati.
Semut itu pun beramai-ramai mengangkat bangkai lalat
yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada
rakannya yang lebih tua “Kenapa dengan lalat ini?”.

“Oh.. ini selalu terjadi, ada saja lalat yang mati
sia-sia seperti ini, sebenarnya mereka ini telah
berusaha, dia sungguh-sungguh telah berkerja keras
untuk keluar dari pintu kaca itu namun tak juga
menemukan jalan keluar, dia kecewa dan keletihan
hingga akhirnya jatuh lesu dan menjadi menu makan
malam kita”

Semut kecil itu bertanya lagi ”Aku masih tidak
mengerti, bukankah lalat itu sudah berusaha keras?
kenapa tidak berjaya?”.

Sambil berjalan dan memikul bangkai lalat, semut tua
itu menjawab ”Lalat itu adalah seorang yang tak kenal
menyerah dan telah mencuba berulang kali, hanya dia
melakukannya dengan cara-cara yang sama”. Semut tua
itu memerintahkan rakan-rakannya berhenti sekejap,
seraya meneruskan percakapannya namun kali ini dengan
nada lebih serius ”Ingat anak muda, jika kamu
melakukan sesuatu dengan cara yang sama namun
mengharapkan hasil yang berbeza, maka nasib kamu akan
seperti lalat ini”.

“Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeza,
mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeza”

No comments:

Post a Comment