AZIMAT DIRI

...aku datang untuk pergi...LANTAS...aku tidak rasa mulia bila dipuji dan aku tidak rasa hina bila dikeji...KERANA...aku sudah tidak peduli manusiawi...yang ku cari hanya redho Ilahi...

Saturday, September 5, 2009

Nilai Segelas Air


Ketika Khalifah Harun Al-Rasyid berkuasa di Baghdad, Iraq, ada seorang ulama faqih dan sholeh yang sangat terkenal pada masa itu, bernama Ali Syaqiq bin Al Azdi. Ketika beliau sedang menunaikan ibadah haji dan singgah di Iraq, Khalifah Harun Al-Rasyid memerintahkan pengawalnya untuk mengundang Syaqiq datang ke istananya.


Setibanya Syaqiq di istana, Khalifah Harun Al-Rasyid yang memiliki sifat tawadhu, meminta nasihat kepada beliau. Pada saat itu datang seorang pelayan membawa dulang berisi segelas air. Kemudian Syaqiq mengambil gelas itu dan bertanya kepada Khalifah, jika seandainya Khalifah berada di gurun yang sangat tandus dan sangat memerlukan seteguk air minum, berapa khalifah akan membayar untuk segelas air ini? Khalifah kemudian menjawab akan membayarnya dengan separuh kekayaan kerajaannya. Syaqiq lalu meminum segelas air tersebut.

Syaqiq kemudian bertanya kembali kepada Khalifah, jika seandainya air yang tadi diminum tidak dapat dikeluarkan dari tubuh Khalifah, berapa harga yang akan dikeluarkan Khalifah untuk dapat menyembuhkannya, supaya air tersebut dapat dikeluarkan dari tubuhnya? Khalifah kembali menjawab akan membayarnya dengan separuh kekayaan kerajaannya.

Syaqiq kemudian menjelaskan bahwa harga sebuah kerajaan ternyata sama dengan harga segelas air. Dimana makna yang terkandung didalamnya adalah jangan merasa bangga dan sombong dengan segala kekayaan yang kita miliki. Dan juga jangan saling memperebutkannya dengan menghalalkan segala cara. Karena kekayaan material di dunia sifatnya hanya sementara saja.

Kisah diatas melukiskan betapa tidak berertinya harga kekayaan material yang dimiliki manusia di dunia ini. Kita justeru sebaiknya memperkaya diri kita tidak hanya dari segi material saja, namun apa yang ada di sekitar kita dapat dijadikan sumber kekayaan yang hakiki, seperti kita memiliki keluarga yang sholeh dan sebagainya. Sehingga apa-apa yang kita lakukan insya Allah akan mendapat keberkatan dari Allah SWT.

No comments:

Post a Comment